hidup kreatif



Implementasi Teknologi Informasi yang sangat bermanfaat untuk kita semua.



Read More …


Ini namanya BUNGA DESEMBER, tumbuhan yang hidup tahunan.  Biasanya daun serta bunganya tumbuh mekar pada bulan November dan Desember. Itulah sebabnya tumbuhan ini disebut Bunga Desember (Haemanthus multiflorus). 

Bunga Desember juga dijadikan tanda mulai masuk musim hujan, hal ini dikarenakan umbi yang tertanam dalam tanah akan tumbuh menjadi tumbuhan tingkat tinggi yang sempurna mengikuti tetesan air hujan yang ada. Tumbuhan ini tingginya sekitar 30-90 cm. Tumbuhan Bunga Desember merupakan tanaman hias yang sangat indah, bunganya berwarna merah berbentuk seperti bola lampu. Selain itu, bunga ini berbentuk seperti lily sehingga sering disebut juga blood lily.

Umbi Haemanthus multiflorus banyak mengandung saponin, flavonoida dan polifenol yang berkhasiat sebagai obat luka bakar. Untuk obat luka bakar dipakai umbi yang masih segar, dicuci dan diparut kemudian ditempelkan pada bagian yang luka. Polifenol yang terkandung dalam umbi Bunga Desember ini aktif membunuh kuman penyebab infeksi sehingga luka bakar akan cepat kering dan sembuh.


Read More …


Belalang Atractomorpha crenulata adalah salah satu belalang yang menjadi hama pada petani yang biasa memakan daun - daunan karena lahapnya memakan daunan itu menjadi hama yang sangat tidak di sukai oleh petani.  

Read More …


Reproduksi dan Daur Hidup kumbang kepik / kumbang koksi


Kumbang kepik melakukan perkawinan agar bisa berkembang biak. Kadang-kadang ada 2 kumbang kepik yang memiliki corak warna berbeda, namun tetap bisa melakukan perkawinan dan berkembang biak secara normal karena kadang dari spesies kumbang kepik yang sama bisa memiliki corak warna (variasi sayap elitra) yang berbeda. Kumbang kepik betina dari jenis kumbang kepik karnivora selanjutnya memilih tempat yang banyak dihuni oleh serangga makananannya agar begitu menetas, larvanya mendapat persediaan makanan melimpah. 
Pada kumbang kepik pemakan daun, betina yang baru bertelur di suatu tanaman akan meninggalkan pola gigitan pada daun agar tidak ada betina lain yang bertelur di tanaman yang sama. Di wilayah empat musim, jika kumbang kepik betina tidak berhasil menemukan tanaman yang cocok hingga menjelang musim dingin, maka kepik betina akan menunda pelepasan telurnya hingga musim dingin usai.
Read More …


Pulau Merah atau Pulo Merah adalah sebuah pantai dan objek wisata di Pesanggaran, Banyuwangi. Pantai ini dikenal karena sebuah bukit hijau kecil bertanah merah yang terletak di dekat bibir pantai. Bukit ini dapat dikunjungi dengan berjalan kaki saat air laut surut
Pantai Pulo Merah berpasir putih terbentang sepanjang tiga kilometer sehingga juga sesuai untuk keluarga. Namun, ombak Pulo Merah yang cukup tinggi tidak terlalu sesuai untuk digunakan berenang, terutama bagi anak kecil

Ombak di kawasan Pulo Merah cukup menantang dan menjadi salah satu tempat ideal untuk penggemar olahraga selancar. Ombak di pantai ini tergolong cukup tinggi berkisar 3-5 meter dan cocok untuk pecinta olahraga selancar (surfing).
Read More …

Hormon Auksin dan Sitokinin
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Fisiologi Tumbuhan
Yang dibina oleh
Dra. Triana Kartika Santi, M.H.



Oleh:
Hari Abdullah               52.11.1908
Didin Nur Diana            52.11.1909
Siti Nur Janah               52.11.1903
Danny Pebriyantono             52.11.1910

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 BANYUWANGI
Juni 2013


Kata Pengantar

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Kuasa karena kuasa dan bimbingannya  kelompok kami dapat memyelesaikan makalah  yang berjudul. “Hormon auksin dan sitokinin.  Berdasarkan pencarian materi yang kami lakukan bersama. makalah  yang di bahas berisi materi-materi yang kamiperoleh dari buku dan internet.
Makalah ini dibuat dengan berbagai  pertimbangan pengambilan materi-materi dari berbagai sumber sehingga menghasilkan karya yang bisa dipertanggungjawabkan hasilnya. Kami  mengucapkan terimakasih kepada pihak terkait yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Semoga dengan hasil makalah kami dapat membantu dan bermanfaat untuk proses pembelajaran selanjutnya.
Tak ada gading yang tak retak ,begitu pula makalah kami buat ini, kami yakin masih banyak kesalahan kekurangan , untuk itu mohon kritik dan saran untuk menjadikan motivasi dan perbaikan bagi makalah  yang selanjutnya.





                                                                                      Penyusun


DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………. 2

BAB I         Pendahuluan
 I.I     Latar Belakang……..…………………………............. 4
 I.II    Rumusan Masalah……….………………….....……… 4
 I.III   Tujuan………………………...……………….………. 4
BAB II        Pembahasan
II.I     Pengertian hormon ………..…........................................5
II.II    Hormon Auksin................................................................6-8
II.III   Hormon sitokinin.............................................................8-9
BAB III       Penutup
          III.I    Kesimpulan……………………………………………. .10
          III.II   Saran ………………………………………………….. .10

          Daftar Pustaka……………………………………………….....11








BAB I
PENDAHULUAN
I.I        Latar Belakang                                                                                   
Penggunaan istilah ” hormon” sendiri menggunakan analogi fungsi hormon pada hewan; dan, sebagaimana pada hewan,hormon juga dihasilkan dalam jumlah yang sangat sedikit di dalam sel. Beberapa ahli berkeberatan dengan istilah ini karena fungsi beberapa hormon tertentu tumbuhan ( hormon endogen, dihasilkan sendiri oleh individu yang bersangkutan) dapat diganti dengan pemberian zat-zat tertentu dari luar, misalnya dengan penyemprotan ( hormon neksogen, diberikan dari luar sistem individu). Mereka lebih suka menggunakan istilah zat pengatur tumbuh (bahasa Inggris plant growth regulator). Hormon tumbuhan merupakan bagian dari proses regulasi genetik dan berfungsi sebagai prekursor. Rangsangan lingkungan memicu terbentuknya hormon tumbuhan. Bila konsentrasi hormon telah mencapai tingkat tertentu, sejumlah gen yang semula tidak aktif akan mulai ekspresi. Dari sudut pandang evolusi, Hormon tumbuhan merupakan bagian dari proses adaptasi dan pertahanan diri tumbuh-tumbuhan untuk mempertahankan kelangsungan hidup jenisnya. Pemahaman terhadap fitohormon pada masa kini telah membantu peningkatan hasil pertanian dengan ditemukannya berbagai macam zat sintetis yang memiliki pengaruh yang sama dengan fitohormon alami.
I.II       Rumusan masalah
1. Apa pengertian hormon ?
2. Apa pengertian dan fungsi dari hormon auksin ?
3. Apa pengertian dan fungsi dari hormon sitokinin ?
I.III     Tujuan
1. Mengetahui pengertian hormon.
2. Mengetahui kegunaan dan susunan hormon auksin.
3. mengetahui kegunaaan dan susunan hormon sitokinin.



BAB II
PEMBAHASAN
II.I       Pengertian

Hormon (dari kata Junani hormaein yang berarti menggiatkan)pada khususnya dibentuk di suatu tempat, akan tetapi menunaikan fungsinya di tempat lain. Adapun yang disebut fitohormon adalah sekumpulan zat-zat yang membantu pertumbuhan, acap kali disebut juga zat-penumbuh atau hormon pertumbuhan. Jadi vitamin pun temasuk fitohormon kalau di tilik dari sudut fungsinya. Hormon tumbuhan atau sering disebut fitohormon merupakan sekumpulan senyawa organik bukan hara (nutrien), baik yang terbentuk secara alami maupun buatan, yang dalam kadar sangat kecil mampu menimbulkan tanggapan secara biokimia, fisiologis dan morfologis untuk mendorong, menghambat, atau mengubah pertumbuhan, perkembangan, dan pergerakan (taksis) tumbuhan. "Kadar kecil" yang dimaksud berada pada kisaran satu milimol per liter sampai satu mikromol per liter.Penggunaan istilah "hormon" sendiri menggunakan analogi fungsi hormon pada hewan. Namun demikian, hormon tumbuhan tidak dihasilkan dari suatu jaringan khusus berupa kelenjar buntu (endokrin) sebagaimana hewan, tetapi dihasilkan dari jaringan non-spesifik (biasanya meristematik) yang menghasilkan zat ini apabila mendapat rangsang. Penyebaran hormon tumbuhan tidak harus melalui sistem pembuluh karena hormon tumbuhan dapat ditranslokasi melalui sitoplasma atau ruang antarsel.Hormon tumbuhan dihasilkan sendiri oleh individu yang bersangkutan ("endogen"). Rangsangan lingkungan memicu terbentuknya hormon tumbuhan. Bila konsentrasi hormon telah mencapai tingkat tertentu, sejumlah gen yang semula tidak aktif akan mulai ekspresi. Dari sudut pandang evolusi hormon tumbuhan merupakan bagian dari proses adaptasi dan pertahanan diri tumbuh-tumbuhan untuk mempertahankan kelangsungan hidup jenisnya.
Pemberian hormon dari luar sistem individu ("eksogen") dapat dilakukan  dengan menggunakan bahan kimia non-alami (sintetik, tidak dibuat dari ekstraksi tumbuhan) yang menimbulkan rangsang yang serupa dengan fitohormon alami. Hormon tumbuhan merupakan bagian dari proses pengaturan genetik dan berfungsi sebagai prekursor. Oleh karena itu, untuk mengakomodasi perbedaan dari hormon hewan, dipakai pula istilah zat pengatur tumbuh tumbuhan (bahasa Inggris: plant growth regulator/substances) bagi hormon tumbuhan.
Jenis Hormon Pada Tumbuhan

II.II     Hormon Auksin
Auksin adalah zat hormon tumbuhan yang ditemukan pada ujung batang, akar, dan bunga yang berfungsi untuk sebagai pengatur pembesaran sel dan memicu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Auksin berperan penting dalam pertumbuhan. Peran auksin pertama kali ditemukan oleh ilmuwan Belanda bernama Fritz Went (1903-1990).
Fungsi dari hormon auksin ini adalah membantu proses pertumbuhan, baik itu pertumbuhan akar maupun pertumbuhan batang, mempercepat perkecambahan, membantu proses pembelahan sel, mempercepat pemasakan buah, mengurangi jumlah biji dalam buah.
Kerja hormon auksin ini sinergis dengan hormon sitokinin dan hormon giberelin. Tumbuhan yang pada salah satu sisinya disinari oleh matahari maka pertumbuhannya akan lambat karena kerja auksin dihambat oleh matahari tetapi sisi tumbuhan yang tidak disinari oleh cahaya matahari pertumbuhannya sangat cepat karena kerja auksin tidak dihambat.
Sehingga hal ini akan menyebabkan ujung tanaman tersebut cenderung mengikuti arah sinar matahari atau yang disebut dengan fototropisme. Untuk membedakan tanaman yang memiliki hormon dalam jumlah banyak atau sedikit kita harus mengetahui bentuk anatomi dan fisiologi tanaman. Untuk tanaman yang diletakkan ditempat yang gelap pertumbuhannya sangat cepat tetapi tekstur dari batangnya sangat lemah dengan warna cenderung pucat kekuningan.
Hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin tidak dihambat oleh sinar matahari. Sedangkan untuk tanaman yang diletakkan ditempat yang terang tingkat pertumbuhannya sedikit lebih lambat dibandingkan dengan tanaman yang diletakkan ditempat gelap, tetapi tekstur batangnya sangat kuat dan juga warnanya segar kehijauan, hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin di hambat oleh cahaya sinar matahari. Cara kerja hormon Auksin adalah menginisiasi pemanjangan sel dan juga memacu protein tertentu yg ada di membran plasma sel tumbuhan untuk memompa ion H+ ke dinding sel. Ion H+ mengaktifkan enzim tertentu sehingga memutuskan beberapa ikatan silang hidrogen dengan rantai molekul selulosa penyusun dinding sel. Sel tumbuhan kemudian memanjang akibat air yang masuk secara osmosis. Auksin merupakan salah satu hormon tanaman yang banyak mempengaruhi proses fisiologi, seperti pertumbuhan, pembelahan dan diferensiasi sel serta sintesa protein (Darnell, dkk., 1986).Auksin diproduksi dalam jaringan meristimatik yang aktif (yaitu tunas , daun muda dan buah) (Gardner, dkk., 1991). Kemudian auksin menyebar luas dalam seluruh tubuh tanaman, penyebarluasannya dengan arah dari atas ke bawah hingga titik tumbuh akar, melalui jaringan pembuluh tapis (floom) atau jaringan parenkhim (Rismunandar, 1988).

Auksin atau dikenal juga dengan IAA (Asam Indolasetat) yaitu sebagai auksin utama pada tanaman, dibiosintesis dari asam amino prekursor triptopan, dengan hasil perantara sejumlah substansi yang secara alami mirip auksin (analog) tetapi mempunyai aktifitas lebih kecil dari IAA seperti IAN (Indolaseto nitril), TpyA (Asam Indolpiruvat) dan IAAld (Indolasetatdehid). Proses biosintesis auxin dibantu oleh enzim IAA-oksidase (Gardner, dkk., 1991).
Auksin pertama kali diisolasi pada tahun 1928 dari biji-bijian dan tepung sari bunga yang tidak aktif, dari hasil isolasi didapatkan rumus kimia auksin (IAA = Asam Indolasetat) atau C10H9O2N. Setelah ditemukan rumus kimia auksin, maka terbuka jalan untuk menciptakan jenis auksin sintetis seperti Hidrazil atau 2, 4 - D (asam -Nattalenasetat), Bonvel Da2, 4 - Diklorofenolsiasetat), NAA (asam (asam 3, 6 - Dikloro - O - anisat/dikambo), Amiben atau Kloramben (Asam 3 - amino 2, 5 – diklorobenzoat) dan Pikloram/Tordon(asam4–amino–3,5,6–trikloro–pikonat).

v  Fungsi Auksin dalam pertumbuhan tanaman
  • Perkecambahan biji. Auksin akan mematahkan dormansi biji dan akan merangsang proses perkecambahan biji. Perendaman biji/benih dengan Auksin juga akan membantu menaikkan kuantitas hasil panen.
  • Pembentukkan akar. Auksin akan memacu proses terbentuknya akar serta pertumbuhan akar dengan lebih baik.
  • Pembungaan dan pembuahan. Auksin akan merangsang dan mempertinggi prosentase timbulnya bunga dan buah.
  • Mendorong Partenokarpi. Partenokarpi adalah suatu kondisi dimana tanaman berbuah tanpa fertilisasi atau penyerbukan sehingga dapat menghasilkan buah tanpa biji.
  • Mengurangi gugurnya buah sebelum waktunya.
  • Memecah dormansi pucuk / apikal, yaitu suatu kondisi dimana pucuk tanaman atau akar tidak mau berkembang.
Pengaruh Hormon Auksin pada Batang dan Akar
Auksin dicirikan sebagai substansi yang merangsang pembelokan ke arah cahaya (fotonasti) pada bioassay terhadap koleoptil haver (Avena sativa) pada suatu kisaran konsentrasi. Kebanyakan auksin alami memiliki gugus indol. Auksin sintetik memiliki struktur yang berbeda-beda. Beberapa auksin alami adalah asam indolasetat (IAA) dan asam indolbutirat (IBA).
Auksin sintetik (dibuat oleh manusia) banyak macamnya, yang umum dikenal adalah asam naftalenasetat (NAA), asam beta-naftoksiasetat (BNOA), asam 2,4-diklorofenoksiasetat (2,4-D), dan asam 4-klorofenoksiasetat (4-CPA). 2,4-D juga dikenal sebagai herbisida pada konsentrasi yang jauh lebih tinggi.


II.III    Hormon Sitokinin
Sitokonin di temukan pada tahun 1950-an dan Skoog (1957) berhasil mengungkapkan bahwa sitokinin adalah zat tunggal melainkan sekumpulan senyawa-senyawa yang fungsinya mirip yang satu dengan yang lain. Seperti halnya auksin maka kinin juga merupakan suatu nama sekumpulan zat-zat yang bersamaan fungsinya. Berdasarkan khasiat yang di miliki zat ini, Letham (1963) menyebutnya sitokonin. Golongan sitokinin, sesuai namanya, merangsang atau terlibat dalam pembelahan sel (cytokinin berarti "terkait dengan pembelahan sel"). Senyawa dari golongan ini yang pertama ditemukan adalah kinetin, suatu hormon yang kedapatan di dalam  batang tembakau. Kinetin diekstrak pertama kali dari cairan sperma burung bangkai, namun kemudian diketahui ditemukan pada tumbuhan dan manusia. Zat ini mempergiat pembelahan sel, jelas juga pengaruhnya terhadap pertumbuhan tunas-tunas serta akar-akar. Penelitian lebih lanjut menyatakan bahwa di air kelapa muda dan dalam ragi terdapat juga sejumlah kinetin. Menurut susunan kimianya maka kinetin itu suatu 6-furfurilaminopurin. Selanjutnya, orang menemukan pula zeatin, yang semula di duga hanya kedapatan pada air kelapa muda dan pada ragi ternyata juga banyak kedapatan pada air tomat, biji jagung muda, pada kecambah berbagai biji, dan pada jaringan berbagai organ (akar, daun, bunga, buah) dari bermacam-macam jenis tumbuhan. Zeatin juga diketahui merupakan komponen aktif utama pada air kelapa, yang dikenal memiliki kemampuan mendorong pembelahan sel. Banyak eksperimen biakan jaringan menunjukkan bahwa auksin dalam kombinasi dengan kinetin mempunyai efek yang berbeda-beda. Jika dalam medium tempat pemiaraan jaringan di berikan auksin dan kinetin dengan perbandingan tertentu maka efeknya terhadap pertumbuhan dan perkembangan jaringan tertentu pula. Kinetin sendiri tanpa di sertai auksin tidak dapat menggalakkan pembelahan sel jaringan yang di ambil dari batang tembakau. Akan tetapi kinetin bersama-sama auksin dapat menyebabkan jaringan tersebut tumbuh membesar dan bahkan dapat mengalami diferensiasi jika perbandingan kinetin atau auksin menguntungkan untuk itu.  
Fungsi sitokinin yaitu:
1.      Merangsang proses pembelahan sel.
2.      Menunda pengguguran daun, bunga, dan buah.
3.      Mempengaruhi pertumbuhan tunas dan akar.
4.      Meningkatkan daya resistensi terhadap pengaruh yang merugikan. seperti suhu rendah, infeksi virus, pembunuh gulma, dan radiasi.
5.      Menghambat (menahan) menguningnya daun dengan jalan membuat kandungan protein dan klorofil yang seimbang dalam daun (senescens).



Fungsi Sitokinin dalam pertumbuhan tanaman
  • Pembelahan sel dan pembesaran sel. Sitokinin memegang peranan penting dalam proses pembelahan dan pembesaran sel, sehingga akan memacu kecepatan pertumbuhan tanaman.
  • Pematahan Dormansi biji. Sitokinin berfungsi untuk memecah dormansi pada biji-bijian tanaman.
  • Pembentukkan tunas-tunas baru, turut dipacu dengan penggunaan Sitokinin.
  • Penundaan penuaan atau kerusakan pada hasil panenan sehingga lebih awet.
  • Menaikkan tingkat mobilitas unsur-unsur dalam tanaman.
  • Sintesis pembentukkan protein akan meningkat dengan pemberian Sitokinin.












BAB III
PENUTUP
III.I     Kesimpulan
Hormon (dari kata Junani hormaein yang berarti menggiatkan)pada khususnya dibentuk di suatu tempat, akan tetapi menunaikan fungsinya di tempat lain. Adapun yang disebut fitohormon adalah sekumpulan zat-zat yang membantu pertumbuhan, acap kali disebut juga zat-penumbuh atau hormon pertumbuhan. Auksin adalah zat hormon tumbuhan yang ditemukan pada ujung batang, akar, dan bunga yang berfungsi untuk sebagai pengatur pembesaran sel dan memicu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Auksin berperan penting dalam pertumbuhan. Fungsi dari hormon auksin ini dalah membantu proses pertumbuhan, baik itu pertumbuhan akar maupun pertumbuhan batang, mempercepat perkecambahan, membantu proses pembelahan sel, mempercepat pemasakan buah, mengurangi jumlah biji dalam buah. Kerja hormon auksin ini sinergis dengan hormon sitokinin dan hormon giberelin. sitokinin adalah zat tunggal melainkan sekumpulan senyawa-senyawa yang fungsinya mirip yang satu dengan yang lain. Seperti halnya auksin maka kinin juga merupakan suatu nama sekumpulan zat-zat yang bersamaan fungsinya.

III.II    Saran
Dengan adanya pembahasan mengenai hrmon khusunya hormon auksin dan sitokinin, kami sarankan agar semua dapat menjaga keseimbangan alam, dapat melestarikan tumbuh-tumbuhan yang ada di alam, serta mampu memanfaatkan secara bijak. Memahami fisologi tumbuhan secara lebih sempurna. Untuk kekurangan dari penulisan dan pembuatan makalah ini, kami mohon kritik dan saran. 






Daftar Pustaka
wikipedia fisiologi tumbuhan-hormon tumbuhan
fisiologi tumbuhan, Prof.Dr. D. Dwidjoseputro, hal 180-201


Read More …