Hormon
Auksin dan Sitokinin
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Fisiologi Tumbuhan
Yang dibina oleh
Dra. Triana Kartika Santi, M.H.
Oleh:
Hari
Abdullah 52.11.1908
Didin
Nur Diana 52.11.1909
Siti
Nur Janah 52.11.1903
Danny
Pebriyantono 52.11.1910
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945 BANYUWANGI
Juni
2013
Kata Pengantar
Segala
puji bagi Tuhan Yang Maha Kuasa karena kuasa dan bimbingannya kelompok kami dapat memyelesaikan makalah yang berjudul. “Hormon auksin dan sitokinin”.
Berdasarkan pencarian
materi yang
kami lakukan bersama. makalah yang di bahas berisi materi-materi yang kamiperoleh dari buku dan internet.
Makalah
ini dibuat dengan berbagai pertimbangan
pengambilan materi-materi dari berbagai sumber sehingga menghasilkan karya yang
bisa dipertanggungjawabkan hasilnya. Kami
mengucapkan terimakasih kepada pihak terkait yang telah membantu kami
dalam pembuatan
makalah ini.
Semoga
dengan hasil makalah
kami dapat membantu dan bermanfaat untuk proses pembelajaran selanjutnya.
Tak
ada gading yang tak retak ,begitu pula makalah kami buat ini, kami
yakin masih banyak kesalahan kekurangan , untuk itu mohon kritik dan saran
untuk menjadikan motivasi dan perbaikan bagi makalah yang selanjutnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar………………………………………………. 2
BAB
I Pendahuluan
I.I Latar
Belakang……..…………………………............. 4
I.II
Rumusan Masalah……….………………….....……… 4
I.III
Tujuan………………………...……………….………. 4
BAB
II Pembahasan
II.I Pengertian hormon ………..…........................................5
II.II
Hormon
Auksin................................................................6-8
II.III
Hormon sitokinin.............................................................8-9
BAB
III Penutup
III.I
Kesimpulan……………………………………………. .10
III.II
Saran ………………………………………………….. .10
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Penggunaan
istilah ” hormon” sendiri menggunakan analogi fungsi hormon pada hewan; dan,
sebagaimana pada hewan,hormon juga dihasilkan dalam jumlah yang sangat sedikit
di dalam sel. Beberapa ahli berkeberatan dengan istilah ini karena fungsi beberapa
hormon tertentu tumbuhan ( hormon endogen, dihasilkan sendiri oleh individu
yang bersangkutan) dapat diganti dengan pemberian zat-zat tertentu dari luar,
misalnya dengan penyemprotan ( hormon neksogen, diberikan dari luar sistem
individu). Mereka lebih suka menggunakan istilah zat pengatur tumbuh (bahasa
Inggris plant growth regulator). Hormon tumbuhan merupakan bagian dari proses
regulasi genetik dan berfungsi sebagai prekursor. Rangsangan lingkungan memicu
terbentuknya hormon tumbuhan. Bila konsentrasi hormon telah mencapai tingkat
tertentu, sejumlah gen yang semula tidak aktif akan mulai ekspresi. Dari sudut
pandang evolusi, Hormon tumbuhan merupakan bagian dari proses adaptasi dan
pertahanan diri tumbuh-tumbuhan untuk mempertahankan kelangsungan hidup
jenisnya. Pemahaman terhadap fitohormon pada masa kini telah membantu
peningkatan hasil pertanian dengan ditemukannya berbagai macam zat sintetis
yang memiliki pengaruh yang sama dengan fitohormon alami.
I.II Rumusan masalah
1. Apa
pengertian hormon ?
2. Apa
pengertian dan fungsi dari hormon auksin ?
3. Apa
pengertian dan fungsi dari hormon sitokinin ?
I.III Tujuan
1.
Mengetahui pengertian hormon.
2.
Mengetahui kegunaan dan susunan hormon auksin.
3.
mengetahui kegunaaan dan susunan hormon sitokinin.
BAB
II
PEMBAHASAN
II.I Pengertian
Hormon (dari kata Junani hormaein yang berarti menggiatkan)pada
khususnya dibentuk di suatu tempat, akan tetapi menunaikan fungsinya di tempat
lain. Adapun yang disebut fitohormon adalah sekumpulan zat-zat yang membantu
pertumbuhan, acap kali disebut juga zat-penumbuh atau hormon pertumbuhan. Jadi
vitamin pun temasuk fitohormon kalau di tilik dari sudut fungsinya. Hormon
tumbuhan atau sering disebut fitohormon merupakan sekumpulan senyawa organik
bukan hara (nutrien), baik yang terbentuk secara alami maupun buatan, yang
dalam kadar sangat kecil mampu menimbulkan tanggapan secara biokimia,
fisiologis dan morfologis untuk mendorong, menghambat, atau mengubah
pertumbuhan, perkembangan, dan pergerakan (taksis) tumbuhan. "Kadar
kecil" yang dimaksud berada pada kisaran satu milimol per liter sampai
satu mikromol per liter.Penggunaan istilah "hormon"
sendiri menggunakan analogi fungsi hormon pada hewan. Namun demikian, hormon
tumbuhan tidak dihasilkan dari suatu jaringan khusus berupa kelenjar buntu
(endokrin) sebagaimana hewan, tetapi dihasilkan dari jaringan non-spesifik
(biasanya meristematik) yang menghasilkan zat ini apabila mendapat rangsang.
Penyebaran hormon tumbuhan tidak harus melalui sistem pembuluh karena hormon
tumbuhan dapat ditranslokasi melalui sitoplasma atau ruang antarsel.Hormon tumbuhan
dihasilkan sendiri oleh individu yang bersangkutan ("endogen").
Rangsangan lingkungan memicu terbentuknya hormon tumbuhan. Bila konsentrasi
hormon telah mencapai tingkat tertentu, sejumlah gen yang semula tidak aktif
akan mulai ekspresi. Dari sudut pandang evolusi hormon tumbuhan merupakan
bagian dari proses adaptasi dan pertahanan diri tumbuh-tumbuhan untuk
mempertahankan kelangsungan hidup jenisnya.
Pemberian hormon dari luar sistem individu
("eksogen") dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia
non-alami (sintetik, tidak dibuat dari ekstraksi tumbuhan) yang menimbulkan
rangsang yang serupa dengan fitohormon alami. Hormon tumbuhan merupakan bagian
dari proses pengaturan genetik dan berfungsi sebagai prekursor. Oleh karena
itu, untuk mengakomodasi perbedaan dari hormon hewan, dipakai pula istilah zat
pengatur tumbuh tumbuhan (bahasa Inggris: plant growth regulator/substances)
bagi hormon tumbuhan.
Jenis Hormon Pada Tumbuhan
II.II Hormon
Auksin
Auksin adalah zat hormon tumbuhan yang
ditemukan pada ujung batang, akar, dan bunga yang berfungsi untuk sebagai
pengatur pembesaran sel dan memicu pemanjangan sel di daerah belakang meristem
ujung. Auksin berperan penting dalam pertumbuhan. Peran auksin pertama kali
ditemukan oleh ilmuwan Belanda bernama Fritz Went (1903-1990).
Fungsi dari hormon auksin ini adalah membantu proses pertumbuhan, baik itu pertumbuhan akar maupun pertumbuhan batang, mempercepat perkecambahan, membantu proses pembelahan sel, mempercepat pemasakan buah, mengurangi jumlah biji dalam buah.
Fungsi dari hormon auksin ini adalah membantu proses pertumbuhan, baik itu pertumbuhan akar maupun pertumbuhan batang, mempercepat perkecambahan, membantu proses pembelahan sel, mempercepat pemasakan buah, mengurangi jumlah biji dalam buah.
Kerja hormon auksin ini sinergis dengan
hormon sitokinin dan hormon giberelin. Tumbuhan yang pada salah satu sisinya
disinari oleh matahari maka pertumbuhannya akan lambat karena kerja auksin
dihambat oleh matahari tetapi sisi tumbuhan yang tidak disinari oleh cahaya
matahari pertumbuhannya sangat cepat karena kerja auksin tidak dihambat.
Sehingga hal ini akan menyebabkan ujung
tanaman tersebut cenderung mengikuti arah sinar matahari atau yang disebut
dengan fototropisme. Untuk membedakan tanaman yang memiliki hormon dalam jumlah
banyak atau sedikit kita harus mengetahui bentuk anatomi dan fisiologi tanaman.
Untuk tanaman yang diletakkan ditempat yang gelap pertumbuhannya sangat cepat
tetapi tekstur dari batangnya sangat lemah dengan warna cenderung pucat kekuningan.
Hal ini disebabkan karena kerja hormon
auksin tidak dihambat oleh sinar matahari. Sedangkan untuk tanaman yang
diletakkan ditempat yang terang tingkat pertumbuhannya sedikit lebih lambat
dibandingkan dengan tanaman yang diletakkan ditempat gelap, tetapi tekstur
batangnya sangat kuat dan juga warnanya segar kehijauan, hal ini disebabkan karena
kerja hormon auksin di hambat oleh cahaya sinar matahari. Cara kerja hormon
Auksin adalah menginisiasi pemanjangan sel dan juga memacu protein tertentu yg
ada di membran plasma sel tumbuhan untuk memompa ion H+ ke dinding sel. Ion H+
mengaktifkan enzim tertentu sehingga memutuskan beberapa ikatan silang hidrogen
dengan rantai molekul selulosa penyusun dinding sel. Sel tumbuhan kemudian memanjang
akibat air yang masuk secara osmosis. Auksin merupakan salah satu hormon
tanaman yang banyak mempengaruhi proses fisiologi, seperti pertumbuhan,
pembelahan dan diferensiasi sel serta sintesa protein (Darnell, dkk.,
1986).Auksin diproduksi dalam jaringan meristimatik yang aktif (yaitu tunas ,
daun muda dan buah) (Gardner, dkk., 1991). Kemudian auksin menyebar luas dalam
seluruh tubuh tanaman, penyebarluasannya dengan arah dari atas ke bawah hingga
titik tumbuh akar, melalui jaringan pembuluh tapis (floom) atau jaringan
parenkhim (Rismunandar, 1988).
Auksin atau dikenal juga dengan IAA (Asam
Indolasetat) yaitu sebagai auksin utama pada tanaman, dibiosintesis dari asam
amino prekursor triptopan, dengan hasil perantara sejumlah substansi yang
secara alami mirip auksin (analog) tetapi mempunyai aktifitas lebih kecil dari
IAA seperti IAN (Indolaseto nitril), TpyA (Asam Indolpiruvat) dan IAAld
(Indolasetatdehid). Proses biosintesis auxin dibantu oleh enzim IAA-oksidase
(Gardner, dkk., 1991).
Auksin pertama kali diisolasi pada tahun 1928 dari biji-bijian dan tepung sari bunga yang tidak aktif, dari hasil isolasi didapatkan rumus kimia auksin (IAA = Asam Indolasetat) atau C10H9O2N. Setelah ditemukan rumus kimia auksin, maka terbuka jalan untuk menciptakan jenis auksin sintetis seperti Hidrazil atau 2, 4 - D (asam -Nattalenasetat), Bonvel Da2, 4 - Diklorofenolsiasetat), NAA (asam (asam 3, 6 - Dikloro - O - anisat/dikambo), Amiben atau Kloramben (Asam 3 - amino 2, 5 – diklorobenzoat) dan Pikloram/Tordon(asam4–amino–3,5,6–trikloro–pikonat).
Auksin pertama kali diisolasi pada tahun 1928 dari biji-bijian dan tepung sari bunga yang tidak aktif, dari hasil isolasi didapatkan rumus kimia auksin (IAA = Asam Indolasetat) atau C10H9O2N. Setelah ditemukan rumus kimia auksin, maka terbuka jalan untuk menciptakan jenis auksin sintetis seperti Hidrazil atau 2, 4 - D (asam -Nattalenasetat), Bonvel Da2, 4 - Diklorofenolsiasetat), NAA (asam (asam 3, 6 - Dikloro - O - anisat/dikambo), Amiben atau Kloramben (Asam 3 - amino 2, 5 – diklorobenzoat) dan Pikloram/Tordon(asam4–amino–3,5,6–trikloro–pikonat).
v Fungsi Auksin dalam pertumbuhan tanaman
- Perkecambahan biji. Auksin akan mematahkan
dormansi biji dan akan merangsang proses perkecambahan biji. Perendaman
biji/benih dengan Auksin juga akan membantu menaikkan kuantitas hasil
panen.
- Pembentukkan akar. Auksin akan memacu proses
terbentuknya akar serta pertumbuhan akar dengan lebih baik.
- Pembungaan dan pembuahan. Auksin akan merangsang
dan mempertinggi prosentase timbulnya bunga dan buah.
- Mendorong Partenokarpi. Partenokarpi adalah suatu
kondisi dimana tanaman berbuah tanpa fertilisasi atau penyerbukan sehingga
dapat menghasilkan buah tanpa biji.
- Mengurangi gugurnya buah sebelum waktunya.
- Memecah dormansi pucuk / apikal, yaitu suatu
kondisi dimana pucuk tanaman atau akar tidak mau berkembang.
Pengaruh Hormon Auksin
pada Batang dan Akar
Auksin dicirikan sebagai
substansi yang merangsang pembelokan ke arah cahaya (fotonasti) pada bioassay
terhadap koleoptil haver (Avena sativa) pada suatu kisaran konsentrasi.
Kebanyakan auksin alami memiliki gugus indol. Auksin sintetik memiliki struktur
yang berbeda-beda. Beberapa auksin alami adalah asam indolasetat (IAA) dan asam
indolbutirat (IBA).
Auksin sintetik (dibuat
oleh manusia) banyak macamnya, yang umum dikenal adalah asam naftalenasetat
(NAA), asam beta-naftoksiasetat (BNOA), asam 2,4-diklorofenoksiasetat (2,4-D),
dan asam 4-klorofenoksiasetat (4-CPA). 2,4-D juga dikenal sebagai herbisida
pada konsentrasi yang jauh lebih tinggi.
II.III Hormon Sitokinin
Sitokonin di temukan pada tahun 1950-an
dan Skoog (1957) berhasil mengungkapkan bahwa sitokinin adalah zat tunggal
melainkan sekumpulan senyawa-senyawa yang fungsinya mirip yang satu dengan yang
lain. Seperti halnya auksin maka kinin juga merupakan suatu nama sekumpulan
zat-zat yang bersamaan fungsinya. Berdasarkan khasiat yang di miliki zat ini,
Letham (1963) menyebutnya sitokonin. Golongan sitokinin, sesuai namanya,
merangsang atau terlibat dalam pembelahan sel (cytokinin berarti
"terkait dengan pembelahan sel"). Senyawa dari golongan ini yang pertama
ditemukan adalah kinetin, suatu hormon yang kedapatan di dalam batang tembakau. Kinetin diekstrak pertama
kali dari cairan sperma burung bangkai, namun kemudian diketahui ditemukan pada
tumbuhan dan manusia. Zat ini mempergiat pembelahan sel, jelas juga pengaruhnya
terhadap pertumbuhan tunas-tunas serta akar-akar. Penelitian lebih lanjut
menyatakan bahwa di air kelapa muda dan dalam ragi terdapat juga sejumlah
kinetin. Menurut susunan kimianya maka kinetin itu suatu 6-furfurilaminopurin. Selanjutnya,
orang menemukan pula zeatin, yang semula di duga hanya kedapatan pada air
kelapa muda dan pada ragi ternyata juga banyak kedapatan pada air tomat, biji
jagung muda, pada kecambah berbagai biji, dan pada jaringan berbagai organ
(akar, daun, bunga, buah) dari bermacam-macam jenis tumbuhan. Zeatin juga
diketahui merupakan komponen aktif utama pada air kelapa, yang dikenal memiliki
kemampuan mendorong pembelahan sel. Banyak eksperimen biakan jaringan
menunjukkan bahwa auksin dalam kombinasi dengan kinetin mempunyai efek yang
berbeda-beda. Jika dalam medium tempat pemiaraan jaringan di berikan auksin dan
kinetin dengan perbandingan tertentu maka efeknya terhadap pertumbuhan dan
perkembangan jaringan tertentu pula. Kinetin sendiri tanpa di sertai auksin
tidak dapat menggalakkan pembelahan sel jaringan yang di ambil dari batang
tembakau. Akan tetapi kinetin bersama-sama auksin dapat menyebabkan jaringan
tersebut tumbuh membesar dan bahkan dapat mengalami diferensiasi jika
perbandingan kinetin atau auksin menguntungkan untuk itu.
Fungsi sitokinin yaitu:
1.
Merangsang proses pembelahan sel.
2.
Menunda pengguguran daun, bunga, dan buah.
3.
Mempengaruhi pertumbuhan tunas dan akar.
4.
Meningkatkan daya resistensi terhadap pengaruh yang merugikan. seperti suhu
rendah, infeksi virus, pembunuh gulma, dan radiasi.
5.
Menghambat (menahan) menguningnya daun dengan jalan membuat kandungan
protein dan klorofil yang seimbang dalam daun (senescens).
Fungsi Sitokinin dalam pertumbuhan tanaman
- Pembelahan sel dan pembesaran sel. Sitokinin
memegang peranan penting dalam proses pembelahan dan pembesaran sel,
sehingga akan memacu kecepatan pertumbuhan tanaman.
- Pematahan Dormansi biji. Sitokinin berfungsi
untuk memecah dormansi pada biji-bijian tanaman.
- Pembentukkan tunas-tunas baru, turut dipacu
dengan penggunaan Sitokinin.
- Penundaan penuaan atau kerusakan pada hasil panenan
sehingga lebih awet.
- Menaikkan tingkat mobilitas unsur-unsur dalam
tanaman.
- Sintesis pembentukkan protein akan meningkat
dengan pemberian Sitokinin.
BAB
III
PENUTUP
III.I Kesimpulan
Hormon (dari kata Junani hormaein yang berarti menggiatkan)pada
khususnya dibentuk di suatu tempat, akan tetapi menunaikan fungsinya di tempat
lain. Adapun yang disebut fitohormon adalah sekumpulan zat-zat yang membantu
pertumbuhan, acap kali disebut juga zat-penumbuh atau hormon pertumbuhan. Auksin
adalah zat hormon tumbuhan yang ditemukan pada ujung batang, akar, dan bunga
yang berfungsi untuk sebagai pengatur pembesaran sel dan memicu pemanjangan sel
di daerah belakang meristem ujung. Auksin berperan penting dalam pertumbuhan. Fungsi
dari hormon auksin ini dalah membantu proses pertumbuhan, baik itu pertumbuhan
akar maupun pertumbuhan batang, mempercepat perkecambahan, membantu proses
pembelahan sel, mempercepat pemasakan buah, mengurangi jumlah biji dalam buah. Kerja
hormon auksin ini sinergis dengan hormon sitokinin dan hormon giberelin.
sitokinin adalah zat tunggal melainkan sekumpulan senyawa-senyawa yang
fungsinya mirip yang satu dengan yang lain. Seperti halnya auksin maka kinin
juga merupakan suatu nama sekumpulan zat-zat yang bersamaan fungsinya.
III.II Saran
Dengan adanya pembahasan mengenai hrmon khusunya hormon auksin dan sitokinin, kami
sarankan agar semua dapat menjaga keseimbangan alam, dapat melestarikan
tumbuh-tumbuhan yang ada di alam, serta mampu memanfaatkan secara bijak. Memahami fisologi tumbuhan secara lebih sempurna. Untuk kekurangan dari penulisan dan pembuatan makalah ini, kami
mohon kritik dan saran.
Daftar
Pustaka
wikipedia fisiologi tumbuhan-hormon tumbuhan
fisiologi
tumbuhan, Prof.Dr. D. Dwidjoseputro, hal 180-201
Categories:
biologi